Sabtu, 28 November 2015

Pelantikan Pendekar


Tidak seperti hari-hari biasanya. Aroma pengap kamar tidur kini wangi semerbak. Gelas yang setiap harinya berhamburan penuh ampas kopi disana-sini sekarang bersih, kinclong tersusun rapi di atas rak. Tidak ada lagi puntung rokok berhamburan dilantai. Topik cerita juga berbeda. Tidak lagi mencak-mencak bicara penindasan, tidak ada lagi ludah terpancar  bersamaa kata-kata perlawanan, tak ada juga pembicararan tentang ketimpangan sosial atau tenteng kegagalan pemerintan. Hari ini begitu manis, senyum terukir indah disetiap wajah penghuni padepokan.

Apa gerangan yang mendorong terciptanya suasana bak surga ini......???? Marohan santri kesayangan maha guru membeberkan bahwa hari ini khalifah padepokan progresif akan dilantik dan diambil sumpahnya. “sebentar lagi khalifah kita resmi menyandang gelar pendekar” teriak marohan kencang, “hari ini dengan mengenakan toga kebesaran ia dilantik dan diambil sumpah setianya sebagai seorang pendekar, segara ambil gelas dan seduh kopi kalian masing-masing kita rayakan hari bahagia ini” teriaknya lebih kencang lagi. Seperti energi magis, teriakan Marohan mampu membuat setiap penghuni padepokan bergak lincah menyambar susunan gelas, meracik hingga menyeduh kopi. 

Wangi segar kopi dari tiap-tiap gelas menyatu memberi nuansa tersendiri dihari perayaan. Tak pernah padepokan progresif diselumuti kebahagiaan seperti ini. Setelah delapan tahun berdiri baru hari ini melahirkan pendekar, bukan hanya satu tapi tiga pendekar  selkaligus. Para pendekar inilah yang menjadi tumpuan harapan untuk mengharumkan nama padepoka progresif, mereka adalah andalan padepokan untuk membela kebenaran dan membasmi kejahatan.