Tidak seperti hari-hari
biasanya. Aroma pengap kamar tidur kini wangi semerbak. Gelas yang setiap
harinya berhamburan penuh ampas kopi disana-sini sekarang bersih, kinclong
tersusun rapi di atas rak. Tidak ada lagi puntung rokok berhamburan dilantai.
Topik cerita juga berbeda. Tidak lagi mencak-mencak bicara penindasan, tidak
ada lagi ludah terpancar bersamaa kata-kata perlawanan, tak ada juga
pembicararan tentang ketimpangan sosial atau tenteng kegagalan pemerintan. Hari
ini begitu manis, senyum terukir indah disetiap wajah penghuni padepokan.
Apa gerangan yang mendorong
terciptanya suasana bak surga ini......???? Marohan santri kesayangan maha guru
membeberkan bahwa hari ini khalifah padepokan progresif akan dilantik dan
diambil sumpahnya. “sebentar lagi khalifah kita resmi menyandang gelar
pendekar” teriak marohan kencang, “hari ini dengan mengenakan toga kebesaran ia
dilantik dan diambil sumpah setianya sebagai seorang pendekar, segara ambil
gelas dan seduh kopi kalian masing-masing kita rayakan hari bahagia ini”
teriaknya lebih kencang lagi. Seperti energi magis, teriakan Marohan mampu
membuat setiap penghuni padepokan bergak lincah menyambar susunan gelas,
meracik hingga menyeduh kopi.
Wangi segar kopi dari tiap-tiap
gelas menyatu memberi nuansa tersendiri dihari perayaan. Tak pernah padepokan
progresif diselumuti kebahagiaan seperti ini. Setelah delapan tahun berdiri
baru hari ini melahirkan pendekar, bukan hanya satu tapi tiga pendekar
selkaligus. Para pendekar inilah yang menjadi tumpuan harapan untuk
mengharumkan nama padepoka progresif, mereka adalah andalan padepokan untuk
membela kebenaran dan membasmi kejahatan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus