Senin, 19 Desember 2022

Kapan Mulai Sensus Pertanian 2023? - Yuk Gabung Bagian Dari Mencatat Indonesia !

"Sensus Pertanian 2023, Mencatat Pertanian Indonesia untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani", adalah tema besar yang diangkat pada kegiatan sensus tahun 2023 mendatang.
Cancuters.com - Sensus Pertanian 2023 (ST2023) merupakan Sensus Pertanian ketujuh yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Sensus Pertanian sebelumnya dilaksanakan pada tahun 1963, 1973, 1983, 1993, 2003, dan 2013. Sensus Pertanian 2023 merujuk pada World Programme for the census of Agriculture 2020 yang dibuat oleh Food and Agriculture Organization of The United Nations (FAO). Tujuan utama dari kegiatan sensus pertanian adalah untuk mendapatkan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat untuk bahan perencanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan khususnya di sektor pertanian.

ST2023 merupakan kegiatan besar yang terdiri dari rangkaian tahapan kegiatan yang diawali dengan perencanaan, persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, penyajian dan analisis data. Kegiatan ST2023 telah dimulai sejak tahun 2021 dan direncanakan seluruh kegiatan akan berakhir pada tahun 2024. Rangkaian kegiatan ST2023 diawali dengan pelaksanaan uji coba yang dilaksanakan di empat kabupaten serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan persiapan ST2023. Pada tahun 2021 telah dilaksanakan kegiatan Gladi Kotor ST2023 yang dilaksanakan di lima provinsi terpilih. Pada tahun 2022 ini dilaksanakan kegiatan Gladi Bersih dua tahap, yang salah satunya berlokasi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Pencacahan pada GBII ST2023 mencakup semua usaha yang mengusahakan salah satu dari subsektor pertanian, yaitu: tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Di kabupaten Bima, unit usaha yang tercakup dalam kegiatan ini meliputi usaha pertanian perorangan (UTP), usaha perusahaan pertanian berbadan hukum (UPB), dan usaha pertanian lainnya (UTL). Adapun lokasi pencacahan GBII ST2023 untuk UTP bertempat di desa Talabiu, Kabupaten Woha. Untuk pencacahan GBII ST2023 untuk UTL dan UPB tersebar di seluruh kabupaten Bima.

Pada GBII ST2023 yang dilaksanakan di kabupaten Bima ini dilakukan uji coba terhadap tiga moda pencacahan. Moda pencacahan yang digunakan untuk mencacah UTP adalah PAPI. Sedangkan untuk pencacahan UPB dan UTL menggunakan moda mencacahan CAPI dan CAWI.

Diharapkan pelaksanaan GBII ST2023 dapat mengumpulkan pengalaman mengisi kuesioner ST2023 dengan terjun langsung ke lapangan sehingga diperoleh kuesioner yanga nadal, uji coba proses bisnis di lapangan , serta mengevaluasi metode pendataan. Dengan demikian pada tahun 2023, pelaksanaan ST2023 dapat berjalan dengan lebih baik dan optimal.


Persiapan Agenda Akbar
Badan Pusat Statistik tengah bersiap menyongsong tahun baru 2023. Pasalnya, Sensus Pertanian akan dilangsungkan pada tahun 2023 nanti. Sensus Pertanian sudah dilakukan BPS sejak tahun 1963 sepuluh tahun sekali pada tahun berakhiran angka (3).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik menyatakan bahwa BPS diamanatkan untuk menyediakan statistik dasar dengan menyelenggarakan Sensus Penduduk, Sensus Ekonomi, dan juga Sensus Pertanian setiap sepuluh tahun sekali.
Sensus Pertanian adalah kegiatan pengumpulan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang struktur pertanian di Indonesia. Adapun ruang lingkup sensus pertanian meliputi semua petani, rumah tangga pertanian, dan perusahaan pertanian di seluruh Indonesia. Kegiatan pertanian yang dicakup dalam sensus pertanian meliputi 6 sektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kelautan.

Menu
2022 © PT Dynamo Media Network
Version 1.18.1
Berandachevron-nextNews

Menghitung Hari Menuju Sensus Pertanian 2023
Statistisi Ahli Pertama BPS Kabupaten Majene
Konten dari Pengguna
13 Desember 2022 14:23
Tulisan dari Putri Anggarini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi kegiatan pengumpulan data produksi ubi kayu. Foto: Putri Anggarini 
zoom-in-white
Perbesar
ilustrasi kegiatan pengumpulan data produksi ubi kayu. Foto: Putri Anggarini 
ADVERTISEMENT

"Sensus Pertanian 2023, Mencatat Pertanian Indonesia untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani", adalah tema besar yang diangkat pada kegiatan sensus tahun 2023 mendatang.

ADVERTISEMENT

Nikmati gratis baca kumparanPLUS di aplikasi
Persiapan Agenda Akbar
Badan Pusat Statistik tengah bersiap menyongsong tahun baru 2023. Pasalnya, Sensus Pertanian akan dilangsungkan pada tahun 2023 nanti. Sensus Pertanian sudah dilakukan BPS sejak tahun 1963 sepuluh tahun sekali pada tahun berakhiran angka (3).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik menyatakan bahwa BPS diamanatkan untuk menyediakan statistik dasar dengan menyelenggarakan Sensus Penduduk, Sensus Ekonomi, dan juga Sensus Pertanian setiap sepuluh tahun sekali.
Sensus Pertanian adalah kegiatan pengumpulan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang struktur pertanian di Indonesia. Adapun ruang lingkup sensus pertanian meliputi semua petani, rumah tangga pertanian, dan perusahaan pertanian di seluruh Indonesia. Kegiatan pertanian yang dicakup dalam sensus pertanian meliputi 6 sektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kelautan.
ADVERTISEMENT

ST2023 merupakan agenda besar BPS yang telah dilakukan persiapan sejak tahun 2021 dan direncanakan berakhir pada tahun 2024. Rangkaian tahapan kegiatan diawali dengan perencanaan, persiapan, pengumpulan data, penyajian, dan analisis data.
Tahapan kegiatan persiapan pada tahun 2021 telah dilakukan pelaksanaan uji coba yang dilaksanakan di empat kabupaten dan Gladi Kotor di lima provinsi terpilih. Selanjutnya pada tahun 2022 telah dilakukan kegiatan Gladi Bersih dua tahap. Selain itu, di tahun ini juga telah dilakukan kegiatan lain seperti pelaksanaan Rapat Koordinasi dan Focus Group Discussion (FGD) persiapan Sensus Pertanian 2023. Di tingkat BPS Kabupaten pun semua turut berbenah dengan adanya Launching Agricultur Room di setiap sudut kantor.
Pada tahun 2023 mendatang, pencacahan lengkap sensus pertanian dilangsungkan pada tanggal 1 hingga 31 Mei 2023.

Sektor Pertanian Masih Menjadi Primadona
Sektor pertanian masih menjadi sektor primadona di Indonesia sebagai negara agraris. Lantaran, pertanian sebagai penyedia bahan pangan bagi seluruh penduduk Indonesia. Sekitar 12,98 persen struktut perekonomian Indonesia ditopang oleh sektor pertanian.
Pandemi Covid-19 telah menghantam perekonomian Indonesia dari berbagai sektor. Namun, sektor pertanian teruji tangguh di tengah ekonomi krisis selama pandemi. Faktanya, sektor ini tetap konsisten tumbuh positif di saat pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi.
Selain itu, sektor pertanian mampu menekan angka pengangguran di Indonesia. Sektor pertanian menyediakan lapangan kerja, bahkan untuk tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang minim, maupun tenaga kerja yang sudah berumur lanjut usia.
Dilansir dari data BPS, sekitar 40,63 juta atau 29,96 persen penduduk 15 tahun ke atas bekerja di sektor pertanian tahun 2022. Banyaknya tenaga kerja di sektor pertanian tahun 2022 ini meningkat dibanding tahun 2021 yakni sekitar 38,77 juta atau 29,5 persen.

Keberhasilan sektor pertanian dalam swasembada beras selama tiga tahun berturut-turut merupakan kabar baik bagi bangsa Indonesia. Sebuah organisasi internasional yang berfokus pada tanaman padi, IRRI (International Rice Research Institute), memberikan ‘Penghargaan Sistem Pertanian-Pangan Tangguh dan Swasembada Beras Tahun 2019-2021 melalui Teknologi Inovasi Padi’. Pencapaian yang sangat membanggakan dari sektor pertanian Indonesia.
Sedemikian pentingnya sektor pertanian menjadi sektor strategis yang menjadi pilar kekuatan Indonesia, seyogyanya pemerintah dapat membuat kebijakan agar kontribusi sektor pertanian tetap tumbuh positif.
Sukseskan ST2023
Kebijakan strategis yang tepat sasaran bisa dicapai dengan adanya basis data yang lengkap dan akurat. Ketersediaan data pertanian penting untuk menjadi dasar pembangunan. Sebaliknya, data pertanian yang tidak tepat sasaran malah akan menjadi masalah bagi para petani dan pelaku sektor pertanian lainnya.

Pemanfaatan data pertanian digunakan sebagai acuan perhitungan dalam pencegahan terjadinya krisis pangan di masa depan. Dengan adanya basis data pertanian yang sistematis, ketersediaan kebutuhan pangan seluruh Indonesia dapat diperhitungkan. Harapannya produksi pertanian Indonesia dapat mencukupi kebutuhan pangan penduduk seluruh Indonesia sampai dengan sekian tahun. Namun, apabila produksi pertanian tidak cukup, kebijakan impor dapat diambil berlandaskan basis data pertanian yang akurat. Dengan begitu, krisis pangan di masa depan akibat cuaca, bencana, perang, dan lain-lain dapat terhindarkan.
Mengingat kegiatan Sensus Pertanian ini merupakan momentum penting bagi pertanian Indonesia, kesuksesan kegiatan ini menjadi harapan bangsa Indonesia. Dalam prosesnya, pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat dan juga stakeholder pemerintah harus sama-sama mengawal dan mendukung pelaksanaan Sensus Pertanian 2023.

Semoga Bermanfaat ‼️❤️

Tidak ada komentar:

Posting Komentar